Penampilan Perdana Kesenian Kuda Lumping Satrio Wijoyo Kusumo di Desa Lebeng
Desa Lebeng, 23 Juli 2023 - Desa Lebeng mengalami sorotan yang menyilaukan dari penampilan perdana kesenian Kuda Lumping Satrio Wijoyo Kusumo yang spektakuler dan memukau. Acara seni tradisional Jawa tersebut digelar pada hari Minggu, 23 Juli 2023, di lapangan (pelataran rumah seorang) warga RT 04/02.
Sejak siang hari, warga desa telah berkumpul di lapangan, menantikan penampilan perdana kesenian Kuda Lumping ini. Kesenian Kuda Lumping adalah salah satu warisan budaya Jawa yang menampilkan atraksi menarik berupa tarian dan pertunjukan mistis dengan gerakan-gerakan yang khas dan lincah.
Kuda Lumping dimainkan oleh sekelompok pemuda dan pemudi yang telah berlatih dengan sungguh-sungguh untuk menyajikan penampilan terbaik. Mereka menggunakan kostum dan atribut tradisional yang membuat suasana semakin magis dan memikat.
Tarian Kuda Lumping menyajikan atraksi unik dengan pemain yang seakan-akan berubah menjadi kuda dan menampilkan kebolehan mereka dalam melompat dan bergerak lincah seolah-olah sedang menunggangi kuda. Diiringi oleh musik gamelan yang khas, suasana semakin semarak dan menggugah hati penonton.
Para penonton sangat terpukau dengan penampilan Kuda Lumping. Mereka ikut berdansa ("mendem") dan bersemangat mengikuti gerakan para penari. Tak hanya masyarakat desa, bahkan beberapa wisatawan yang kebetulan berada di desa turut menyaksikan dan menikmati penampilan perdana yang mengesankan ini.
Penampilan perdana Kuda Lumping ini merupakan hasil kerjasama antara pemuda dan pemudi desa yang ingin melestarikan budaya leluhur dan menghidupkan kembali kesenian tradisional yang mulai terlupakan. Diharapkan penampilan perdana ini menjadi awal yang baik untuk terus mengembangkan dan merawat kesenian Kuda Lumping sebagai bagian dari identitas dan kekayaan budaya Desa Lebeng.
Dengan keberhasilan dan antusiasme dari penampilan perdana Kuda Lumping ini, diharapkan kesenian tradisional ini dapat menjadi daya tarik wisata budaya di desa dan memperkuat rasa kebersamaan masyarakat dalam melestarikan budaya yang menjadi warisan nenek moyang mereka.