Tradisi Takiran, Ungkapan Rasa Syukur dan Memperingati Tanggal 1 Suro di Desa Lebeng
Desa Lebeng, 28 Juli 023 - Desa Lebeng merayakan kedatangan tahun baru Jawa, 1 Suro, dengan penuh semangat dan sukacita melalui tradisi takiran yang kaya makna. Kegiatan takiran ini, yang merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh warga RT 06/02 Desa Lebeng.
Tradisi takiran di Desa Lebeng merupakan bagian dari warisan budaya Jawa yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa kepada masyarakat desa dalam setahun yang telah berlalu dan sebagai doa untuk keberkahan di tahun baru Jawa yang baru dimulai.
Acara takiran dimulai dengan upacara persembahan yang dipimpin oleh para tokoh agama dan tokoh masyarakat desa. Persembahan berupa berbagai macam makanan, buah-buahan, dan bunga-bungaan yang disusun dengan indah di atas meja adat sebagai tanda rasa syukur dan ucapan terima kasih atas limpahan berkah yang diterima.
Selanjutnya, dilakukan prosesi doa bersama yang dipimpin oleh para tokoh agama. Masyarakat desa berdoa dengan penuh khidmat, memohon rahmat dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa serta memohon agar di tahun baru ini diberikan kesehatan, rezeki berlimpah, dan keselamatan bagi seluruh masyarakat desa.
Usai doa bersama, acara dilanjutkan dengan tukar takir. Masyarakat desa sangat antusias dalam mengikuti tradisi takiran ini karena bagi mereka, acara ini bukan hanya sekadar upacara, tetapi juga momen penting untuk mempererat tali silaturahmi, memperkuat nilai-nilai kebersamaan, dan menjalankan keyakinan serta budaya leluhur.
Tradisi takiran di Desa Lebeng menjadi ajang untuk mengenang jasa leluhur dan menghargai berbagai anugerah yang telah diterima dari Tuhan. Semoga tradisi ini akan terus dilestarikan dan menjadi warisan budaya berharga bagi generasi mendatang. Selamat 1 Suro dan semoga tahun baru Jawa ini membawa keberkahan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat Desa Lebeng.